.

Rabu, 25 Desember 2013

^In The Mirror^

Maaf Ya,cerita In The Mirror nya baru sampai Chapter 3
lain kali akaknku lanjutkan.
Tapi ada yang mau masuk dulu
hehehehe....

in The Mirror Chapter 1



Chapter 1
Dulu ada seorang putri dari kerajaan putih,di sana semua hidup dengan tentram dan bahagia,tetapi semenjak kedatangan kerajaan hijau semua menjadi kacau perang dimana-mana,karna keselamatannya terancam jadi putri di beri kekuatan dan di suruh bersembunyi di dalam cermin karna saat itu dia masih kecil jadi dia tak tahu apa-apa,hingga sekarang dia masih di dalam cermin sendirian.
‘aku bersumpah akan mengabulkan setiap permintaanya,jika dia mau berteman denganku’.
Itulah sumpahnya kepada dirinya,karna dia selalu sendirian dan kesepian di dalam cermin ini,walaupun dia memiliki sihir tapi dia tak dapat mengeluarkan diriknya sendiri,dia terkadang suka melihat orang-orang dari balik cerminnya itu,tapi dia paling takut menampakan diri kepada mereka.
Hari ini putri beranikan diri untuk menunjukan diri kepada anak perempuan yang sering dia lihat,walaupun dia sudah sering gagal beberapa kali dengan mereka memecahkan cermin saat melihatnya. Tapi dia hanya berharap satu orang saja menjadi temannya sudah cukup. Dia ambil langkah berat dengan kaki yang tak beralas kan sepatu atau sendal.
“wahai cermin,tolong tunjukan dia”katanya di depan cermin.
Munculah dia,anak perempuan yang sangat ceria,dan tentu dia sangat suka berdandan. Putri itumelihat dia sedang melihat langit dari balik jendela,rambutnya yang panjang sepinggang terhembus perlahan,dengan berani putri itu mengetuk cermin itu dengan jarinya.
TUK!
Anak itu menoleh kearahnya,jantungnya berdetak sangat cepat,putri itu  takut kalau anak itu akan berteriak,dan melemparkan sesuatu hingga cerminya pecah dan dia tak dapat melihatnya lagi. Ya ampun! Anak itu berjalan menuju ke tempat putri itu,dia menatapnya dengan mata indahnya.
“apa...?”dia bersuara.
Terkadang cermin itu tak mengeluarkan suara tapi putri itu sudah menyihirnya agar bersuara,saat putri itu hendak mengatakan ‘hallo’.
“cermin ini hebat sekali! Apa mungkin masa depan aku akan secantik ini!? Wah... jaman sekarang memang hebat!”kata anak itu melihat putri.
Putri hanya terbengong,dan langsung berusaha berbicara dengan anak itu.
“hallo,namaku White aku berasal dari negeri putih,senang berkenalan denganmu”kata putri itu memperkenalkan diri.
“cerminnya bisa bicara! Hebat!”katanya masih terkagum-kagum.
“maaf,cerminmu bukan cermin teknologi,tapi cermin biasa!”kata White mulai kesal.
“Oh! Jadi kau siapa?”tanyanya dengan lugu.
“aku White dari negara putih”kata White ulang.
“owh... White! Aku Park Shin Ye,panggil saja Shin saja....”katanya terdiam.
“jadi kau benar-benar ada di dalam cermin?”kata Shin duduk.
“iya,aku memang ada di dalam cermin”kata White duduk juga.
“sejak kapan kau melihatku dari dalam cermin?”tanya Shin lagi.
“sudah lama mungkin sudah lima bulan”kata White mikir tapi sebenarnya ragu.
Dalam sekejap mereka menjadi akrab hingga sampai malam tiba.
“huwa.... aku ngantuk sekali,aku tidur duluan ya White!”katan Shin langsung ambruk tanpa menyelimuti dirinya.
White hanya tersenyum dan menggerakan jarinya dan,SYUT! Selimut bergerak dengan sendiri menutupi tubuh Shin yang sudah terlelap. Melihat teman pertamanya sejak bertahun-tahun lamanya dia di dalam cermin hanya dialah orang yang mau berbicara dengannya,dia berjalan menuju tempat tidurnya lalu terlelap.
ESOK...
Tuk! Tuk! Tuk!
White terbangun saat dia dengar ada yang mengetuk cerminnya,dia bangkit dan melihat bahwa Shin lah yang mengetuk.
“ada apa?”tanya White masih ngantuk.
“aku mau pergi sekolah dulu ya!”kata Shin sambil meletakan buku-buku ke dalam tasnya.
“secepat ini?”tanya White agak sedih.
“iya! Aku harus pergi sekarang”kata Shin hendak pergi.
Whitepu sedih,dia takut kalau dia takkan melihat Shin lagi.
“tenang nanti juga aku akan pulang kok!”kata Shin tersenyum.
“janji!?”tanya White kepadanya.
“iya!”kata Shin tersenyum manis.
“kalau gitu,bisa tolong bukakan kaca yang disana karna aku ingin melihat ke sana”kata White menatap jendela yang saat Shin pertama kali melihatnya.
“ini,lihatlah! Langit sangat cerah!”katanya membuka jendela.
“aku pergi dulu ya!”katanya pamit.
“iya,hati-hati”kata White melambai.
Sekarang,di kamar ini dia sendirian dia duduk di depan cerminnya,dia lihat langit memang sangat cerah hari ini,diambilnya sisir yang tak jauh darinya,dan mulai menyisirkan rambutnya yang ikal dan panjang,bagian kenangan itu tak mau dia ubah yaitu ikatan rambut di ujung kepala bagian atas,sengaja dia pendekan agar itu tetap menjadi kenangan,selesai dia menyisir rambutnya. Dia lihat kamar Shin yang begitu berserakan dan terlihat seperti ada badai yang melanda,jadi dia gerakan jemarinya dan semua bergerak selimut dan bantal guling menjadi rapi lagi,baju-baju sudah tersusun lagi di lemari,dan dalam sekejap kamar Shin kembali rapi.
“dia lama sekali...”kata White sambil melihat langit di luar jendela.
Tanpa terasa White tertidur karna menunggu Shin,saat dia sudah bangun dia sudah pulang dengan suaranya dari kejauhan.
“White! Aku pulang!”kata Shin begitu dia masuk.
White langsung bangkit dari tidur dan menuju cermin dan segera membuatnya transparan.
“White,lihat! Cermin yang lebih kecil tapi cocok dibawa ke mana aja!”kata Shin memperlihatkan cermin kecil berwarna orange yang sangat bagus.
“jadi,kau dan aku tetap bisa bersama,walaupun kau tetap berada di dalam cermin!”katanya semangat.
“kau... sengaja membelikannya untukku?”tanya White mulai senang.
“tentu! Aku akan membawamu keluar sana,melihat langit yang lebih luas!”kata Shin mulai membuka seragamnya.
“lebih luas?”tanya White membayangkan langit yang lebih luas dan indah.
“iya,aku akan membawamu ke tempat menarik,dan kita akan melihat dunia bersama-sama”kata Shin yakin.
White sudah lama menyukai langit,tapi yang dia tahu kalau langit itu tak begitu luas,jadi dia sangat senang saat Shin mengajaknya melihat langit yang lebih luas dan indah. Jantung White berdegup kencang karna senang.
“dan sekarang apa kau bisa muncul di cermin ini?”kata Shin sambil melihat cermin itu.
“sini,berikan padaku”kata White mengulurkan tangan dari balik jendela.
Dia memberikan cermin itu dengan ragu,White gerakan jemarinya dan cermin kecil itu menjadi dua dan berbeda.
“ba.. bagaimana bisa?”kata Shin bingung.
“aku dapat mengeluarkan sihir dari jari-jariku”kata White.
“nah.. sekarang kita mendapat cermin kecil”kata White sambil menunjukan cerminnya.
“ayo! Kita coba!”kata Shin semangat.
White gerakan jari-jarinya di sekitarcermin kecil,dan terlihat wajah Shin di sana.
“Berhasil!”kataShin sambil melihat White.
“kalau gitu ayo kita pergi!”kata Shin sambil mengambil jaket dan pergi.
White berjalan menuju tempat tidur dan berbaring disana,sambil melihat ke arah mana Shin akan membawanya dan yang kuliat adalah pintu yang besar berada di depan,dan Shin membuka pintu itu,cahaya yang masuk sangat banyak dan angin berhembus sehingga rambut White tertiup kencang.
“White! Inilah yang dinamakan langit!”kata Shin melihat White lalu mengarahkanya ke atas.
White baru tahu bahwa langit itu sangat terang dan berkilau,memang sangat luas sehingga White tak tahu langit itu terus membentang di atas sana,White sangat terkejut sampai dia bangkit dari baringnya.
“indah dan luas kan?”kata Shin semangat.
“iya!”kata White sambil melihat langit.
“nah,sekarang kau mau kemana?”tanya Shin melihatnya.
“m... ntahlah,aku tak tahu”kata White bingung.
“bagaimana ke tempat Hyun?”tanya Shin.
“ah... aku terlalu malu menemui manusia yang lain”kata White sedih.
“tidak apa-apa,dia teman baiku. Pasti kau senang!”kata Shin mulai berjalan.
White sebenarnya masih terlalu malu menemui manusia yang lain,dia gerakan tangannya di sebelah cermin yang besar. Muncul cermin yang lain,tanpa dia sadari cerminnya telah menjadi tiga,dia masih tak percaya kalau Shin mau menjadi temannya.
“ini adalah rumahnya”kata Shin tiba-tiba.
“Hyun!! Kau ada di rumah?!!”teriak Shin memanggil teman baiknya.
White dan Shin menunggu respon orang di dalam,dan saat kami mengira tak ada orang jadi kami hendak pulang dan disaat itu datang dia.
“Shin!? Kupikir kau tak mau datang!”teriak temannya dari lantai dua.
“aku bilang lihat nanti! Bukan tidak mau!”balas Shin teriak.
“sebentar! Aku akan segera turun!”teriaknya lalu pergi.
Mereka menunggu,dan akhirnya dibuka pintunya dan kami masuk,rumah yang tak terlalu besar,kami langsung ke kamar.
“Hyun,aku mau memperkenalkan seseorang”kata Shin membuat jantung White berdegup sangat kencang.
“siapa? Kau membawa seseorang?”tanya Hyun penasaran.
“ini mungkin bisa dikatakan tak mungkin tapi,ini beneran!”kata Shin tegas.
“aku perkenalkan White,dari negara putih”kata Shin menunjukan cermin kecilnya.
White hanya tersenyum manis,seperti biasa dia memperkenalkan diri.